Rabu, 06 Juli 2011

Sassy Girl Choon-Hyang Eps.1

Diawal episode, ditayangkan choon-hyang pada masa kerajaan.
“Choon-hyang, sampai sekarang kau tidak bisa menerimaku?”
Choon-hyang menggelengkan kepalanya menandakan ia tidak menerimanya.
“aku tidak bisa mendapatkanmu, maka orang lain juga tidak bisa mendapatkanmu. Lakukan eksekusinya.”

Memerintahkan pengawal untuk memenggal Choon-hyang.
Sementara di tempat lain, Lee Mong Riong sudah siap bersama pasukannya untuk menolong Choon-hyang yang akan dieksekusi.
“apa kalian sudah siap???” Mong Riong.
“siap!!!”
“Choon-hyang kau harus menunggu. Sekarang juga aku akan pergi menolongmu.”
Pasukan Lee Mong Riong pun beraksi, penyerangan ini dilakukan untuk menyelematkan Choon-hyang. Satu persatu musuh sudah dikalahkan, sampai akhirnya Mong Riong mendapati bahwa Choon-hyang sedang menyekap Byun Hak-do bersama pengawalnya.
“semuanya angkat tangan. Kau tidak angkat tangan?? Tidak angkat tangan.” Choon-hyang memukul kepala Byun.
“Baik” jawabnya lalu mengangkat tangannya.
“Choon-hyang...” Lee Mong Riong.
“Tuan... baru datang???”
Ini adalah awal cerita.
Setiap hari, Choon-hyang menyusup kedalam taman Guan Han Lou (k’lo di Indo, Guan Han Lou ini seperti tempat wisata) untuk menambah penghasilannya. Tapi naas, hari itu dia terlihat oleh petugas di tempat itu, sehingga ia melarikan diri bersama ke dua temannya (Fang Zhi Yuk & Han Dan Ji). Kejar-kejaran dengan petugas membuat Choon-hyang tidak membuat Choon-hyang kewalahan, tapi ada sebuah kejadian yang membuatnya terjatuh. Untungnya ia tidak dan masih sanggup untuk berlari melompati tembok pembatas.
Ditempat lain, Lee Mong Riong terlibat kejar-kejaran dengan preman sekolahnya. Sebenarnya, ia tidak mau berkelahi karena ingin pindah sekolah dengan tenang. Tapi perkelahian tidak bisa dihindari. Sampai akhirnya Lee Mong Riong harus berurusan lagi dengan Ayahnya yang seorang kepala polisi.
“semua kantor polisi di seoul tahu k’lo dia adalah anakku. Meskipun menangkap maling dan mendapat penghargaan dari presiden, tidak ada gunanya. Selalu mencari masalah. Dia pindah ke Nan Yuan akan sama saja” Ayah Mong Riong marah dan ingin memukulnya, tapi ibunya terus membelah Mong Riong.
“makanya aku tidak mau pindah sekolah di Nan Yuan. Saya mau sekolah di seoul.” Mong Riong.
“apa??? Anak durhaka.” Kemudian Ayahnya melemparnya dengan tongkat. Tapi, Mong Riong menghindar, sehingga sasarannya meleset dan terkena piagam penghargaan ayahnya.

Malam harinya Mong Riong keluar bersama teman-temannya di seoul.
“jika kau pindah ke Nan Yuan, lalu bagaimana dengan K’Chai Lin? Jika berada jauh darinya pasti akan mudan untuk berpindah ke lain hati. Sebaiknya kau utarakan perasaanmu sekarang.”
Tanpa berpikir panjang lagi, Mong Riong pergi menemui Chai Lin dan mempersiapkan kata cinta yang hendak ia utarakan.
“K’Chai lin kelak aku tidak akan memanggilmu kakak lagi, aku akan memanggilmu Chai Lin. Karena aku menyukai kakak.” Setelah menunggu beberapa lama, Chai Lin datang bersama seorang pacarnya. Hal ini tentu saja membuatnya sakit hati dan pergi meninggalkan Chai Lin tanpa mengatakan perasaannya.
Setiap pagi, Choon-hyang mengantarkan koran untuk menambah penghasilan, karena mereka berasal dari keluarga yang sederhana. Bahkan seringkali ibunya meminta uang kepada Choon-hyang.
“mana ada ibu meminjam uang pada anaknya.”
“anak beri ibu sedikit uang saja tidak mau.”
“aku tahu.” Choon-hyang meminjamkan ibunya uang dan memberi uang untuk keperluan dapur.
Choon-hyang kemudian berangkat untuk sekolah.
Di papan pengumuman sekolah, Dan Ji melihat pengumuman, dan kaget melihat Choon-hyang menjadi peringkat dua. Ia segera menemui Choon-hyang di kelas.
“Choon-hyang,,, kau sedang apa? Hanya kali ini peringkat dua kenapa harus menangis?” ia menepuk bahu Choon-hyang. Dan ternyata Choon-hyang malah tidur dan bukanya menangis.
Kedatangan ayah Lee Mong Riong di Nan Yuan disambut dengan hangat oleh kepolisian setempat di hari pertamanya bekerja. Sementara Ibu Mong Riong sibuk merapikan rumah baru mereka di Nan Yuan. Dan Mong Riong mulai beradaptasi dengan lingkungan barunya di Nan yuan.
“tempat ini sangat membosankan.” Kemudian ia melihat peta yang ada di tengah kota, dan memutuskan untuk mengunjungi Guan Han Lou.
“K’Chai Lin ini adalah Guan Han Lou. Bagaimana? Baguskan?” Mong Riong mengabadikan hari pertamanya dengan menggunakan HP miliknya. Ia terus berkeliling di sekitar Guan Han Lou dan mengabadikan tempat tertentu. Tanpa sengaja, ia juga mengabadikan saat Choon-hyang melompati tembok pembatas di Guan Han Lou. Hal ini membuat Choon-hyang kaget dan jatuh menimpah Mong Riong. Lagi-lagi Mong Riong mengabadikan hal yang seharusnya disembunyikan (hehehehehe... tahukan apa maksudnya).


“argggghhhh....!!!!” keduanya berteriak.
“Dasar Maniak” kemudian Choon-hyang memukul Mong Riong dengan tasnya tanpa mendengarkan alasannya terlebih dahulu.
“aku bukan orang seperti yang kau bayangkan. Aku sedang foto langit, dan kau tiba-tiba turun dari langit.” Jelas Mong Riong.
“Kau sudah melihatnya.”
“aku tidak melihat apa-apa. Sungguh!!!”
“berikan Hpmu!!! Cepat.” Choon-hyang segera mengambil HP Mong Riobg dan melihat foto tersebut. Tanpa pikir panjang lagi, dia membanting hp Mong Riong dan menginjaknya. Pertengkaran pun tak terhindari. Mong Riong meminta agar Choon-hyang memperbaiki hp miliknya. Tapi Choon-hyang menolaknya. Sampai akhirnya Mong Riong meminjam Hp Choon-Hyang dengan alasan untuk menelepon ibunya. Ternyata, Mong Riong melarikan diri. Dari sinilah hubungan mereka terus berlanjut. Setelah Hp Mong Riong baik, Choon-hyang meneleponnya dan bilang k’lo dia tidak akan mengembalikan Hp tersebut. Karene hal tersebut, Mong Riong marah dan membuat onar(mengerjai setiap pesan yang masuk ke hp Choon-hyang). Demikianpun dengan Choon-hyang. Karena merasa terdesak, akhirnya Mong Riong mencari Choon-hyang, dan bertemu di sebuah club malam.
Lomba disko yang diadakan di club malam tersebut membuat mereka bertemu. Dan saat itu, Choon-hyang menjadi pemeran utama wanita dalam lomba disko tersebut. Sempat terlihat Mong Riong kagum dengan Choon-hyang, tapi ketika dia mengetahui wanita itu adalah Choon-hyang, kekaguman itu menjadi hilang. Dan mereka bertemu setelah lomba itu selesai. Tapi masalah tidak berakhir sampai di situ saja.
Choon-hyang adalah siswa berprestasi di sekolahnya, dan hari itu dia menerima penghargaan karena desainnya. Bertepatan dengan itu, ternyata Mong Riong juga masuk sebagai siswa baru di sekolah yang sama. Dan lagi-lagi Mong Riong membuat masalah di hari pertamanya masuk sekolah, dengan membawa motor ke dalam lingkungan sekolah. Tapi, hal tersebut justru membuat sebagian siswi kagum dengannya. Tak lepas dari kekaguman para siswi, di hari pertamanya sekolah Mong Riong sudah harus memperoleh peringatan dari gurunya.
“laporan sikapmu sangat rumit. Berhenti sekolah, dikeluarkan, mengeroyok, nyontek, semuanya ada. Dari 300 murid peringkat ke 280. Tahun ini harus buat keajaiban ya!!!”
Mendengar semua itu Mong Riong hanya bisa menghela nafas panjang. Setelah kembali ke kelas, Choon-hyang mendengar bahwa Fang Zhi Yuk bertengkar dengan Mong Riong. Hal ini membuat Choon-hyang mengambil tindakan. Disaat mereka sedang berkelahi, Choon-hyang datang dan berusaha menghentikan mereka. Tapi tindakannya justru membuat semuanya semakin berantakan. Karena kecerobohannya itu, ia membuat Zhi Yuk malu didepan semua siswa.(Check this Out)...


Karena masalah tersebut, Zhi Yuk nekat untuk bunuh diri. Beruntung Choon-hyang dan Mong Riong bisa mencegahnya.
“aku laki-laki. Aku harus bagaimana??? Kau sudah melihat kakiku.” (hahaha... ternyata Zhi Yuk malu karena kakinya sudah terlihat)
Akhirnya, Mong Riong bisa membuatnya tenang dan akhirnya mereka bersahabat.
Lagi-Lagi Mong Riong dan Choon-hyang bertemu dalam situasi yang tidak mengenakkan. Saat itu Choon-hyang akan bertemu dengan ibunya di klub malam tempat ibunya bekerja. Tapi, ada sekelompok anak muda yang mengganggunya. Beruntunglah Choon-hyang, karena saat itu juga Mong Riong datang dan ingin membawanya pergi. Tidak menerima hal tersebut, mereka mencegah Mong Riong dan Choon-hyang pergi. Sehingga terjadi perkelahian antara Mong Riong dan kelompok anak muda tersebut. Ayah Mong Riong yang kebetulan berkunjung di tempat tersebut, melihat kejadian itu. Akhirnya Mong Riong kembali menerima masalah karena ingin menolong Choon-hyang. Merasa bersalah, Choon-hyang menjelaskan semua kesalahpahaman tersebut kepada Ayah Mong Riong. Dan meminta maaf dan berterima kasih kepada Mong Riong.
Setelah jam sekolah selesai, Mong Riong mencari Choon-hyang di kelasnya. Tapi, ia hanya bertemu dengan Dan Ji, Mong Riong bertanya tentang pekerjaan Choon-hyang di Guan Han Lou, tapi Dan Ji merasa cemburu dan narah. Mong Riong pun segera perfi ke Guan Han Lou untuk mencari tahu pekerjaan Choon-hyang.
Setelah melihat Choon-hyang sedang bekerja, Mong Riong justru mengganggunya. Lagi-lagi kecerobohan membuat Choon-hyang jatuh di danau Guan Han Lou.
“kenapa kau begitu ceroboh sampai jatuh ke dalam danau.”
“Lee Mong Riong, sebenarnya apa yang lakukan di sini?”
“aku datang main.”
“kau datang main, tapi aku datang untuk bekerja. Dan karena ulahmu, aku kehilangan pekerjaan.”
“kau menyalahkan aku? Kemarin aku dibawa ke kantor polisi karena kau, tapi aku tidak menyalahkanmu.”
“kau benar, semua ini salahku.”
Karena merasa bersalah, Mong Riong memakaikan Choon-hyang jas sekolahnya, lalu mereka berpisah.
Setelah kejadian di Guan Han Lou tadi, ternyata Choon-hyang jatuh sakit dan Zhi Yuk memberi tahu Mong Riong tentang hal itu. Karena merasa bersalah, Mong Riong mengajak Zhi Yuk untuk pergi menjenguk Choon-hyang. Sesampainya di rumah Choon-hyang, Mong Riong masuk ke kamar Choon-hyang.
“Mong Riong mau apa datang kesini?”
“aku ingin mengambil seragam. Apakah kau baik-baik saja?”
“kau tidak lihat aku sakit parah? Lee Mong Riong, apa kau merasa bersalah padaku?”
Mong Riong hanya mengangguk.
“bagaimanapun, terimakasih sudah datang menjengukku.”
Setelah ditinggal pergi oleh ibunya Choon-hyang, mereka(Mong Riong, Zhi Yuk, Dan Ji) bermain kartu sambil menjaga Choon-hyang. Tapi, mereka justru tidak bisa diam dan terus ribut. Sampai akhirnya Choon-hyang bangun dan memarahi mereka. Permainanpun bubar. Mong Riong merasa haus dan melihat isi kulkas choon-hyang untuk minum. Karena keluguannya, Mong Riong meminum arak koki milik ibu Choon-hyang. Sementara itu sekelompok pemuda yang berkelahi dengannya di klub, mencuri motor Mong Riong dan digunakan untuk merampok berkas milik seorang Direktur dan meninggalkan motor tersebut untuk menjebak Mong Riong. Karena kebanyakan minum arak, akhirnya Mong Riong mabuk dan tertidur di teras milik Choon-hyang.
“kalian semua sebaiknya pulang saja.” Choon-hyang menyuruh Zhi Yuk dan Dan Ji pulang.
“apa kau baik saja jika ditinggal sendiri?”
“kau tidak perlu mengkhwatirkan aku.”
“baiklah kami pulang dulu.”
Akhirnya Zhi Yuk dan Dan Ji pulang. Tapi mereka tidak bertemu lagi dengan Mong Riong dan berpikir k’lo Mong Riong sudah pulang lebih dulu. Malam semakin dingin, dan Mong Riong pun terbangun dan tanpa sadar ia pindah ke rumah Choon-hyang. Tidak hanya itu, ternyata ia tidur di samping Choon-hyang.
Akhirnya Ibu Choon-hyang selesai bekerja. Dan sesampainya di rumah, ia langsung melihat keadaan putrinya. Saat itu juga, dia kaget saat melihat Mong Riong ada di balik selimut tanpa mengenakan pakian(hanya menggunakan celana pendek).
“ini siapa? Dia siapa?”
“kenapa?” Choon-hyang
Saat sadar, Choon-hyang berteriak kaget melihat Mong-Riong tidur di sampingnya. Mong Riong pun segera lari dan berusaha mengenakan pakaiannya. Dasar nasib sial,,, Zhi Yuk, Pak guru dan kedua orang tua Mong Riong sudah di rumah Choon-hyang dan melihat kejadian tersebut.
Hmmm... lalu bagaimana kelanjutannya??? Makin seru pastinya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar